Bengkulu Tengah, MC Benteng - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam menggelar Focus Group Discussion (FGD) Manajemen Resiko Terintegrasi Pada BUMD dan BLUD Kabupaten Bengkulu Tengah yang berlangsung di Aula Hotel Sindu. Rabu (25/09/2024) 

Hadir langsung Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Eka Nurmeini, S.E., M.Pd., Perwakilan dari BPKP perwakilan provinsi Bengkulu, Direktur BUMD, Direktur BLUD, Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam, kepala OPD, Kepala Puskesmas, serta undangan lainnya. 

Kegitan ini ditujukan untuk mewujudkan fungsi Pemerintah Daerah kepada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta memberikan pemahaman tentang kiat mengintegrasikan management resiko, kendala perencanaan anggaran. Jumlah  peserta yang menghadiri kegiatan sebanyak 30 orang terdiri dari dewan pengawas, direksi, pengelola management BUMD dan BLUD di Kabupaten Bengkulu Tengah. 

Acara ini dibuka langsung oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Eka Nurmeini dalam arahannya ia menyampaikan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah tentang otonomi daerah dimana setiap daerah diberikan hak dan wewenang dalam mengatur pemerintahannya masing-masing, agar pemerintah itu dapat melihat persoalan  mendasar yang terjadi di daerahnya dan melihat program-program prioritas dalam pembangunan daerah masing-masing. 

"Melalui Focus Group Disussion ini kami berharap kedepan dalam pengelolaan BUMD dan BLUD mampu meminilimaslir faktor-faktor resiko dari segala pihak agar BUMD dan BLUD dapat berkembang". 

Dalam sambutannya Kabag Ekonomi menyampaikan manajemen Risiko Terintegrasi (MRT) yaitu sebuah proses yang dijalankan oleh dewan komisaris dan direksi, manajemen, dan personel lainnya. Diaplikasikan dalam penyusunan strategi, diterapkan di seluruh perusahaan,  dirancang untuk mengidentifikasi kejadian yang berpotensi memengaruhi perusahaan dan mengelola risiko tersebut agar tetap berada dalam selera risiko perusahaan, demi memberikan jaminan yang masuk akal (reasonable assurance) atas pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. 

"Adanya penyelenggaraan  Focus Group Discussion ini, harapannya kita bisa memahami tentang pengintegrasian management resiko khususnya kendala perencanaan anggaran pada BUMD dan BLUD  serta pengawas yang ada di Bengkulu Tengah" (MC/TIM)

20